Kita sering mengalami masalah yang juga dialami penulis lainnya. Kita susah menuangkan ide yang sudah ada di dalam kepala dalam bentuk tulisan. Kita harus memulai dengan menulis apa. Berikut adalah penjelasan Redaktur Eksekutif HU Fajar Cirebon, Hasan Ma’arif, atau yang akrab dipanggil Kang Hasan kepada beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas menulis PENA dari Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC) saat berkunjung ke kantor HU Fajar Cirebon mengatakan bahwa mulailah menulis dengan menuliskan apa saja yang terlintas di dalam pikiran kita tentang sesuatu yang terjadi dan membuat kita tergelitik. “Tulis saja dulu walaupun satu kalimat, jangan takut,” katanya. Berikut cara menulis artikel yang baik:
Pandu dengan Pertanyaan
Setelah kita menuliskan minimal satu kalimat yang berisi pandangan kita terhadap sesuatu (realitas) yang terjadi di sekitar kita, saatnya kita menuliskan kalimat-kalimat berikutnya. Buat kalimat berikutnya dengan panduan pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita. Seperti “Apa sih sebenarnya?, Kenapa begitu? Bagaimana terjadi? Menurut Si A seperti apa?” dan lain-lain.
Perkaya dengan Referensi dan Diskusi
Setelah kita menuliskan dengan panduan pertanyaan kami bisa melengkapinya dengan berbagai buku, rujukan serta bertanya kepada orang lain yang lebih memahami isu yang sedang kita tulis. Pengayaan referensi juga bisa kita lakukan saat pertanyaan-pertanyaan yang menjadi panduan kita itu tak bisa kita jawab dengan baik. Tulis pertanyaannya di kertas dan pergilah segera ke perpustakaan untuk mencari referensinya. Mudah kan?
Akhiri Sesuai Selera
Ada bebera penulis pemula yang sudah bisa memulai menulis tapi kerap kali tulisannya nanggung. Tulisan sudah berlembar-lembar tapi tetap mengambang. Nah, menurut Kang Hasan, sebaiknya kita akhiri saja tulisannya sesuai selera kita. Karena memang beberapa lembar tulisan opini tak akan pernah sanggup menggambarkan secara utuh suatu hal. Tapi memang perlu latihan terus-menerus agar kita bisa mengakhiri opini dengan indah.
Perbedaaan Opini dengan Cerpen
Secara penulisan sebenarnya sama saja. Hanya yang paling mendasar, cerita di dalam cerpen merupakan realitas fiktif, imajiner, khayali dan tak ada di dunia nyata. Sementara opini semua ceritanya harus berdasarkan fakta. Sesuatu yang benar-benar nyata dan ada di dalam realitas.
Topik Apa yang Menarik
Pilihlah topik yang sedang hangat dibicarakan orang baru-baru ini. Makanya, jangan pernah malas untuk mengikuti perkembangan informasi. Baca berita, baca buku, tonton acara televise yang bermutu. Itu juga akan semakin merangsang kita untuk memiliki sense terhadap berbagai isu yang sedang hangat.
Artikel yang Baik
Artikel yang baik adalah artikel yang mengungkap hal-hal yang tak pernah diketahui orang di balik peristiwa atau wacana yang sedang mengemuka. Selain itu, pemilihan diksi dan cara bertutur di dalam tulisan juga menunjang baik tidaknya suatu tulisan. Lalu ingat, hindari bahasa asing dan gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. [nly]
Source : Fajarnews.com