KLASIFIKASI DALAM ILMU PERPUSTAKAAN

Bibliophile, kalian pasti tidak asing dengan kata klasifikasi.  Secara harfiah, klasifikasi berasal dari kata Latin “classis” yang artinya adalah pengelompokan. Dalam bahasa Inggris ”classification” artinya adalah penggolongkan atau pembagian. Dalam kaitannya di dunia perpustakaan klasifikasi diartikan sebagai kegiatan pengelompokan bahan pustaka (buku) berdasarkan ciri-ciri yang sama , misalnya pengarang, fisik, isi dan sebagainya.

Dengan kata lain tujuan klasifikasi dalam ilmu perpustakaan adalah untuk memudahkan dalam penyajian bahan pustaka, sehingga akan memudahkan pemustaka dalam pencariannya. Pemberian nomor klasifikasi ini supaya nantinya buku-buku dengan subjek yang sama akan berdekatan dalam satu jajaran koleksi di rak. Buku yang nomor klasifikasinya sama berisi informasi tentang bidang ilmu yang sama juga. Contohnya buku-buku tentang Akuntansi terkumpul dengan Akuntansi, buku tentang Teknik Elektro terkumpul bersama buku Teknik Elektro, dan seterusnya.

Beberapa jenis sistem klasifikasi:

  • DDC / Dewey Decimal Classification (1873)
  • LCC / Library of Congress Classifications (1899)
  • UDC / Universal Desimal Classification (1905)
  • SC / Subject Classifications  (1906)
  • CC / Colon Classifications (1933)
  • BC / A Bibliographic Classifications  oleh H.E. Bliss  (1935)
  • RIC / Readers International Classifications (1961)

Salah satu sistem klasifikasi yang banyak digunakan perpustakaan di seluruh dunia adalah sistem klasifikasi persepuluhan yang disusun oleh Melville Louis Kossuth Dewey tahun 1873. Sistem klasifikasi ini dikenal dengan nama Dewey Decimal Classification yang biasa disingkat menjadi DDC.

Sistem ini disebut Persepuluhan, karena memakai angka persepuluhan untuk menyatakan cabang-cabang pengetahuan tertentu. Angka-angka yang dipakai untuk seluruh bidang ilmu pengetahuan adalah dari  000 – 999.

(Dari  berbagai sumber)

by.h_trisni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *