Istilah perpustakaan digital dan perpustakaan hibrida semakin sering kita dengar. Keduanya terdengar serupa karena sama-sama berkaitan dengan modernisasi perpustakaan. Namun, apakah keduanya benar-benar sama?
Baik perpustakaan digital maupun perpustakaan hibrida bertujuan untuk mempermudah akses informasi, terutama di era digital seperti sekarang. Koleksi digital seperti e-book, jurnal online, dan dokumen elektronik tersedia di kedua jenis perpustakaan. Namun, di balik kemiripan tersebut, ada perbedaan mendasar yang membedakan keduanya.
Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang seluruh koleksinya berbentuk digital dan dapat diakses melalui internet atau jaringan lokal. Tidak ada koleksi fisik di dalamnya. Semua layanan, mulai dari pencarian koleksi, peminjaman, hingga pembacaan, dilakukan secara daring (online).
Contoh: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memiliki layanan iPusnas, sebuah aplikasi perpustakaan digital yang memungkinkan pemustaka meminjam dan membaca buku secara elektronik.
Perpustakaan hibrida adalah perpustakaan yang menggabungkan koleksi fisik dan digital dalam satu sistem layanan. Pemustaka dapat mengakses buku cetak secara langsung ke perpustakaan sekaligus mengakses koleksi digital dari rumah atau ruang belajar.
Contoh: Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya yang memiliki rak buku fisik, tetapi juga menyediakan akses ke jurnal ilmiah online dan e-book melalui portal perpustakaan.
Perbedaan Utama Perpustakaan Digital dan Perpustakaan Hibrida
Aspek | Perpustakaan Digital | Perpustakaan Hibrida |
Bentuk Koleksi | Seluruhnya digital | Fisik dan digital |
Lokasi Akses | Sepenuhnya daring | Bisa daring dan luring |
Infrastuktur | Berbasis sistem digital sepenuhnya | Gabungan sistem fisik dan digital |
Contoh Layanan | iPusnas, Google Books | Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Polsri |
Jadi, apakah perpustakaan digital dan hibrida itu sama? Jawabannya: tidak. Meskipun keduanya menggunakan teknologi digital, perpustakaan digital sepenuhnya berbasis daring, sementara perpustakaan hibrida tetap mempertahankan unsur fisik dan digital sekaligus. Perpustakaan hibrida bisa dianggap sebagai jembatan antara perpustakaan tradisional dan perpustakaan digital penuh.
[trisni_hs]